Soal Iming-Iming Pendidikan Gratis di Pilkada Bogor, Pengamat: Janji Aja Dulu
- Admin
- Berita
RADAR BOGOR - Pendidikan gratis sepertinya masih menjadi janji politik sejumlah calon kepala daerah dalam Pilkada tahun ini, termasuk di Bogor.
Dalam visi dan misi sejumlah calon kepala daerah di Pilkada Bogor saja, ada beberapa yang menyantumkan soal pendidikan gratis.
Pengamat Pendidikan Universitas Pakuan Bogor Rais Hidayat pun angkat suara soal janji kampanye pemdidikan gratis di Pilkada ini.
Dia menegaskan janji tentang pendidikan gratis tentu membuat masyarakat garuk-garuk kepala.
“Apakah bisa terlaksana? Sesuai kodrat politisi yang penting janji aja dulu, realisasi mah belakangan,” tegas Rais pada Radar Bogor, Rabu (25/9/2024).
Rais menjelaskan, seharusnya ada beberapa hal yang mestinya menjadi sorotan para calon.
Di Kota atau Kabupaten Bogor khususnya, kata Rais, ada bebeeapa hal yang seharusnya masuk dalam program para calon kepala daerah, agar meningkatkan mutu pendidikan.
Pertama, yaitu mendorong kemampuan pedagogi pada tiap individu pengajar atau guru, terkhusus pada kemampuan pembelajaran berdiferensiasi.
“Sebab guru harus kenal muridnya baik kesiapan, minat, dan profilnya sehingga mampu merancang pembelaharan dengan berbagai strategi, materi dan penilaian yang beragam,” jelasnya.
Permasalahan pendidikan yang paling penting berikutnya, lanjut Rais, para guru atau kepala sekolah mesti didorong oleh pemimpinnya untuk melek akan dunia digital.
Hal itu dilakukan guna mendorong segala macam bentuk ketertinggalan.
Tidak hanya itu, Rais juga menegaskan para calon kepala daerah ini harus mempunyai program yang konkrit untuk meningkatkan budaya mutu disekolah.
“Gerakan budaya mutu harus dicanangkan oleh semua stake holder pendidikan. Sebab mendidik itu tidak boleh asal asalan, tapi harus menuju pada manusia unggul, mandiri dan berkarakter,” ujarnya.
Lebih lanjut lagi, dia menjelaskan, pemerintah kedepan harus menjadikan guru sebagai aset daerahnya.
Karena walau bagaimanapun, meski ada pendidikan gratis, akan tetapi jika kualitas pengajarnya tidak dipersiapkan dengan matang, maka pendidikan akan stuck nan.
“Bukan cuma soal gaji, tapi dorongan untuk berkomitmen seorang guru, agar kreatif, inovatif, serta memiliki kemampuan pedagogi juga menjadi hal dasar yang mesti ditingkatkan,” pungkasnya.
*Sumber: https://radarbogor.jawapos.com